وَآدَابُ الجِمَاعِ ثَلَاثَةٌ قَبْلَهُ وَثَلَاثَةٌ حَالَهُ
وَثَلَاثَةٌ بَعْدَه
أَمَّا الثَّلَاثَةُ الَّتِي قَبْلَهُ فَتَقْدِيمُ المُلَاعَبَةِ
لِيَطِيبُ قَلْبُ الزَّوْجَةِ وَيَتَيَسَّرُ مُرَادُهَا ، حَتَّى إِذَا عَلَا
نَفْسًا وَكَثُرَ قَلْقَلُهَا وَطَلَبَت إلْتِزَامَ الرَّجُلِ دَنَا مِنْها
وَالثَّانِيَةُ مُرَاعَاةُ حَالِ الجِمَاعِ . فَلَا يَأتِيهَا وَهِيَ
بَارِكَةٌ لِأَنَّ ذَلِكَ يَشُقُّ عَلَيْهَا ، أَوْ عَلَى جَنْبِهَا لِأَنَّ
ذَلِكَ يُورِثُ وَجْعَ الحَاصِرَة .
وَلَا يَجْعَلْهَا فَوْقَهُ لِأَنَّ ذَلِكَ يُورِثُ الإعْتِقَار بَلْ
مُسِتَلْقِيَةً رَافِعَةً رِجْلَيْهَا فَإنَّهُ أَحْسِنُ هَيئَاتِ الجِمَاع
Etika Bersenggama
Etika bersenggama itu tiga sebelumnya, tiga sat melakukannya dan
tiga sesudahnya
Adapun 3 yang sebelumnya: mendahulukan bercumbu supaya hati isteri
tak tertekan dan mudah melampiaskan hasrat, sampai saat suami menguasai &
tubuh istri menggeliat dan minta dekapan, maka suami mendekapnya.
Yang kedua: menjaga waktu bersenggama. Jangan menyutubuhi isteri dengan posisi berlutut, karena itu memberatkannya, atau tidur miring karena menyebabkan sakit pinggang
Dan jangan memposisikan isteri di atas, karena mengakibatkan kencing batu, tetapi isteri posisi terlentang seraya mengangkat kaki, karena itu posisi yang terbaik.
وَالثَّالِثَةُ مُرَاعَاةُ وَقْتَ الجِمَاعِ أَيْ وَقْتَ الإيْلَاجِ
بِالتَّعْوِيذ وَالتَّسْمِيَةِ وَحَكِّ الذَّكَرِ بِجَوَانِبِ الفَرْجِ وَغَمْزِ الثَّدْيَينِ
وَنَحْوِ ذَلِكَ مِمَّا يُحَرِّكُ شَهْوَتَهَا
وَأَمَّا اللَاتِي فِي حَالِ الجِمَاعِ فَأَوَّلُهَا كَوْنُ الجُهْدِ
بِرِيَاضَةٍ فِي صُمْتٍ وَتَوَقُّف
الثَّانِيَةُ فِي التَّمَهُّلِ عِنْدَ بُرُوزِ شَهْوَتِهِ حَتَّى
يَسْتَوْفِي إنْزَالُهَا فَإنَّ ذَلِكَ يُورِثُ المَحَبَّة فِي القَلْب
الثَّالِثَةُ أَنْ لَا يَسْرَعَ بِإخْرَاجِ الذَّكَرِ عِنْدَ
إحْسَاسِهِ بِمَائِهَا فَإنَّهُ يُضْعِفُ الذَّكَرِ
Yang ketika adalah memperhatikan waktu bersenggama maksunya waktu
penetrasi dengan membaca ta’awudz dan basmalah. dan menggosok-gosokkan
penis di sekitar vagina, meremas payudara dan hal lain yang dapat membangkitkan
syahwat isteri.
Adapun etika saat bersenggama maka yang pertama yaitu penetrasi
dilakukan secara pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa (ritmis).
Yang kedua yaitu menahan (ejakulasi) pada saat birahinya mulai bangkit, sampai tuntas orgasme istri. Karena hal tesebut dapat menumbuhkan rasa cinta di hati.
Yang ketiga kendaknya suami tidak terburu-buru mencabut dzakar ketika ia merasakan mani istri, karena hal itu dapat melemahkan dzakar.
وَلَا يَعْزِلُ عَنْهَا مَاءَهُ لِأَن ذَلِكَ يَضُرُّ بِهَا
وَأمَّا الثَلَاثَةُ الَّتِي بَعْدَهُ فَأَوَّلُهَا أَمْرُ
الزَّوْجَةِ بِالنَّوْمِ عَلَى يَمِينِهِ لِيَكُونَ الوَلَدُ ذَكَرًا إِنْ شَاءَ
اللهُ
وَإِنْ نَامَتْ عَلَى الأَيْسَرِ يَكُونُ الوَلَدُ أَنْثَى حَسْبَ
مَا اقْتَضَتْهُ التَّجْرِبَة
الثَّانِيَةُ أَنْ يَقُولَ الذِّكْرَ الوَارِدَ عِنْدَ ذَلِكَ فِي
نَفْسِهِ وَهُوَ الحَمْدُ لله الَّذِي خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ
نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا
Dan jangan mencabut dzakar (saat ejakulasi) karena hal tersebut
itu merugikan isteri
Adapun tiga etika setelah bersenggama maka yang pertama adalah
suami menyuruh isteri tidur miring ke kanan agar anak menjadi laki-laki, insya
Allah
Bila isteri tidur miring ke kiri maka anak menjadi perempuan.
menurut hasil percobaan
Yang kedua: suami mengucapkan dzikir yang dari Nabi di dalam hati
sesuai yaitu:
الحَمْدُ لله الَّذِي خَلَقَ مِنَ
المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, kemudian menjadikannya keturunan dan besan. Dan adalah Tuhanmu itu maha kuasa”
الثَّالِثَةُ الوُضُوءُ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ سُنَّةٌ
وَغَسْلُ ذَكَرَهُ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَعُودَ إِلَيْهَا
وَذُكِرَ عَنْ بَعْضِ الثِّقَاتِ أَنَّ مَنْ قَدَّمَ اسْمَ الله
تَعَالَى عِنْدَ الجِمَاعِ أَيْ جِمَاعِ زَوْجَتِهِ وَسُورَةَ الإخْلَاصِ إِلَى
آخِرِهَا وَكَبَّرَ وَهَلَّل
وَقَالَ بِسْمِ الله العَلِيِّ العَظِيم اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا
ذُرِّيَةً طَيِّبَةً إِنْ كُنْتَ قَدَّرْتَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ صُلْبِي اللَّهُمَّ
جَنِّبْنِي الشَيْطَان وَجَنِّب الشَّيْطَان مَا رَزَقْتَنِي
Yang ketiga yaitu berwudlu ketika hendak tidur wudlu ini
sunah dan membasuh dzakar bila hendak mengulangi bersenggama.
Dikutip dari sebagian orang yang dapat dipercaya bahwa barangsiapa
mendahulukan membaca basmalah ketika bersetubuh maksudnya menyetubuhi
isterinya, dan surat Ikhlas sampai akhirnya, takbir, tahlil.
Serta dia membaca :
“Dengan menyebut nama Allah yang agung, Ya Allah, jadikanlah ia anak yang baik bila Engkau takdirkan ia lahir dari keturunanku, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepadaku.” (HR. Abu Daud).
ثُمَّ يَأْمُرُ الزَّوْجَةِ بِالإضْطِجَاعِ عَلَى جَنْبِهَا
الأَيْمَنِ فَإن حَمَلَهَا يَكُونُ ذَكَرًا بِإذْنِ الله تعالى إِنْ قَدَّرَ الله
تَعَالى حَمْلَهَا مِن ذَلِكَ الجِمَاعِ.
وَلَازَمْتُ هَذَا الذِّكْرَ وَالصِّفَةَ فَوَجَدْتُهُ صَحِيحًا لَا
رَيْبَ فِيه وَبِالله التَّوفِيق اهـ مَحْذُوفًا بَعْضُه
قَالَ بَعْضُ المَشَايِخِ مَنْ أَتَى زَوْجَتَهُ فَقَالَ فِي
نَفْسِهِ حِينَ أَحَسَّ بِالإنْزَالِ لَا يُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ
الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيف الخَبِير
Kemudian suami menyuruh isterinya tidur kearah kanan. Maka jika
dari hasil jima’ itu Allah mentakdirkan isteri mengandung, maka anak yang lahir
nanti akan berjenis kelamin laki-laki dengan izin Allah.
Dan saya telah mengamalkan dzikir serta teori ini. Dan sayapun
menemukan kebenarannya tanpa ada keraguan. Dan hanya dari Allah lah pertolongan
itu. Demikian penggalan komentar Imam As-Suyuthi.
Sebagian Masyayikh mengatakan: Barangsiapa menyetubuhi isterinya
lalu ketika ia merasa keluar mani ia membaca dzikir :
لَا يُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيف
الخَبِير
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
يَكُونُ الوَلَدُ إِنْ قَدَّرَ الله تعالى مِنْ ذَلِكَ فَائِقًا
عَلَى وَالِدَيْهِ عِلْمًا وَشَأْنًا وَعَمَلًا إن شَاءَ الله تعالى
قَالَ فِي حَاشِيَةِ البُجَيْرَمِي عَلَى الخَطِيب (فَائِدَةٌ)
رَأَيْتُ بِخَطِّ الأَزْرَقِ عَنْ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم :
أَنَّ مَنْ أَرَادَ أَنْ تَلِد إمْرَأَتُهُ ذَكَرًا فَإنَّهُ يَضَعُ
عَلَى بَطْنِهَا فِي أَوَّلِ الحَمْلِ وَيَقُولُ بِسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيم اللَّهُمَّ إِنِّي أُسَمِّي مَا فِي بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْه
لِي ذَكَرًا فَإنَّهُ يُولِدُ ذَكَرًا إن شَاءَ الله مُجَرَّب اهـ
Maka apabila Allah mentakdirkan, anak yang dilahirkan kelak akan
melebihi kedua orang tuanya dalam hal ilmu, sikap, dan amalnya, Insya Allah.”
Penulis kitab hasyiah Bujairomi alal Khotib tepatnya mengatakan (faidah): Saya melihat tulisan Syekh Al-Azroqy yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW :
Bahwa seseorang yang menghendaki isterinya melahirkan anak laki-laki, maka hendaknya ia meletakkan tangannya pada perut isterinya di awal kehamilan dan mengucapkan: dengan menyebut nama Allah, wahai Allah saya akan menamakan anak yang di perut ibunya Muhammad, maka jadikanlah laki-laki, maka kelak anak yang dilahirkan akan berjenis kelamin laki-laki. Insya Allah terbukti.
Komentar
Posting Komentar