Nadhom Mathlab: Adab ke 32-40


﴾ Adab ke 32-34 ﴿

Baik pada Pemula, Teman dan Mengulang-ulang Pelajaran


وَخُــذْ وَقُلْ وَقَيِّدِ الشَّــــوَارِدَا ۝ وَسَلْ وَذَكِّـــرْ صَادِرًا وَوَارِدَا

“Bertanyalah dan ingatkanlah orang yang sedang bepergian atau yang telah tiba, ambil dan ucapkan serta tali dengan erat lafadz-lafadz yang sulit”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 32 ialah:

Santri/pelajar ketika ada teman yang baru mulai belajar (صَادِر) hendaknya membagikan pengetahuan, pertama-tama dalam bab keselamatan serta lain-lainnya.

Adab santri/pelajar yang ke 33 ialah:

Santri/pelajar ketika mengetahui ada temannya yang hendak bepergian supaya memberi wawasan/pengarahan yang baik pada temannya tersebut serta mengucapkan selamat jalan.

Adab santri/pelajar yang ke 34 ialah:

Santri/pelajar harus mengulang-ulang pelajaran yang baru dipelajarinya serta berangan-angan/memikirkannya sampai benar-benar bisa. 

.............................................


﴾ Adab ke 35 ﴿

Menyadari Kekurangan Diri


وَاَنْ تَصِرَّ كَصَاحِبِ الْاَوْصَابِ ۝ وَظُنَّ فِيْكَ عَـــــادِمَ النِّصَابِ

“Berprasangkalah bahwa dirimu sama sekali tidak memiliki kebaikan, dan jadilah seperti orang yang sedang sakit (yang sedang mencari obat untuk dirinya)”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 35 ialah:

Santri/pelajar harus merasa dengan sadar bahwa dirinya masih banyak kekurangan dan sama sekali tidak memiliki kebaikan, sehingga dirinya sadar bahwa dirinya memang butuh untuk menuntut ilmu demi bisa memperbaiki kekurangannya tersebut. Adapun perasaan semacam itu dilakukan sebagaimana orang yang sedang mencari obat.  

.............................................


﴾ Adab ke 36 ﴿

Mengajar dan Mengamalkan Ilmu


فَمَا لِعَــــاصٍ فَيْضُ فَضْلِ رَبِّهِ ۝ وَانْشُرْ لِمَا تَعْلَـــــمُهُ وَاعْمَلْ بِهِ

“Sebarkanlah ilmu yang sudah kau kuasai dan praktikkan, sebab anugerah tuhan ilmu) tidak diberikan kepada orang yang maksiyat”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 36 ialah:

Ketika sudah memperoleh ilmu, seorang santri/pelajar sebisanya diajarkan dan dipraktikkan sendiri, jika tidak demikian berarti dia telak maksiat. Adapun anugerah ilmu hanya akan diberikan Allah kepada orang yang mau mengamalkan ilmunya.

.............................................


﴾ Adab ke 37 ﴿

Menjauhi Penghalang dalam Belajar


يَزِيْدُ فِى النِّسْيَانِ اَوْ يُبْدِى عَمَى ۝ وَاحْــــسُمْ لِمَــا يُقَلِّلُ الْفَهْمَ وَمَا

“Putuslah hal-hal yang menyebabkan sedikitnya faham dan yang menambah lupa serta hal-hal yang membuat buta”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 37 ialah:

Santri/pelajar harus menjauhi apapun yang bisa menyebabkan tidak faham pelajaran (sesuatu yang bisa menggelapkan hati) atau yang bisa menyebabkan mudah lupa, baik berupa makanan atau lainnya.

.............................................


﴾ Adab ke 38 ﴿

Memulyakan Guru


خَيْرُ اَبٍ فَهُوَ لِكُلِّ شَـــــــــادِ ۝ وَاَكْرِمِ الْاُسْتَاذَ ذَا الْاِرْشَـــــادِ

“Mulyakan guru yang memiliki petunjuk, sebab dia adalah ayah terbaik bagi para murid yang sedang belajar”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 38 ialah:

Santri/pelajar harus memulyakan gurunya sebab guru ialah orang tua yang paling mulia. Hal itu lantaran gurulah yang merawan dan mendidik ruh serta akal santri/pelajar tersebut sehingga dia selamat di dunia dan akhirat. Lebih-lebih apabila gurunya tersebut alim allamah (menguasai banyak ilmu).

Ada hadits yang menerangkan berikut:

مَنْ اَكْرَمَ عَالِمًا فَقَدْ اَكْرَمَنِي . وَمَنْ اَكْرَمَنِي فَقَدْ اَكْرَمَ اللهَ . وَمَنْ اَكْرَمَ اللهَ فَمَأْوَاهُ الْجَنَّةُ.

Artinya: “Barangsiapa yang memulyakan orang alim berarti dia telah memulyakan diriku. Dan barang siapa memulyakan diriku berarti telah memulyakan Allah. Dan barangsiapa yang memulyakan Allah maka tempatnya adalah di surga”

.............................................


﴾ Adab ke 39 ﴿

Berbakti kepada Guru


وَاِنْ تَكُنْ كَالثَّمَرِ فَهُــوَ الْوِرْقُ ۝ فَاخْدُمْ لَهُ فَالْاِقْـــــتِبَاسُ رِقُّ

“Layanilah guru, sebab ilmu menular saat dirimu menjadi seorang hamba sahaya, ketika dirimu ibarat emas murni mentahan maka guru adalah emas murni yang telah dibentuk dengan indah”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 24 ialah:

Santri/pelajar harus berbakti kepada gurunya dengan memenuhi setiap keinginannya, sebab posisi seorang santri/pelajar pada guru ibarat seorang hamba sahaya terhadap tuannya.

Seorang santri/pelajar diibaratkan emas/perak mentahan, sedangkan guru ibarat emas/perak yang sudah dicetak dengan indah.

.............................................


﴾ Adab ke 40 ﴿

Meminta Petunjuk Guru


وَانْظُرْ اِلَى الْمَقَالِ لَا مَنْ قَالَ ۝ وَاسْتَفْتِهِ وَاِنْ يَكُـــــــنْ بَقَّالَا

“Mintalah fatwa meskipun gurumu penjual sayuran, lihatlah apa yang diucapkan bukan siapa yang mengucapkan”

Penjelasan

Adab santri/pelajar yang ke 40 ialah:

Santri/pelajar harus meminta petunjuk (keterangan hukum yang benar) kepada seorang guru serta menerimanya dengan sepenuh hati meskipun seandainya gurunya tersebut menggeluti sebuah pekerjaan halal serendah apapun, misalnya bekerja berjualan sayur-mayur, tambal ban dan semacamnya. Sebab yang perlu diperhatikan ialah keterangan/penjelasannya bukan pekerjaannya. 

.............................................

 

Komentar