﴾ Adab ke 41 ﴿
Memilih dan Menetap pada 1 Guru
اَفْضَلْ بَصِيْرٍ مُخْبِرٍ فَخَـــــيَّرَا وَاكْتَفِ بِالْوَاحِدِ تَزْدَدْ خَـيْرًا
“Cukuplah dengan satu guru, lebih-lebih guru yang memiliki pandangan yang utama dan mau menasehati maka pilihlah”
Penjelasan
Adab santri/pelajar yang ke 41 ialah:
Santri/pelajar harus mencari guru yang ahli dalam memberi nasihat atau pengarahan pada kebaikan. Selain itu santri/pelajar harus menetap pada satu orang guru saja, jangan terburu-buru untuk berpindah guru sebelum mengkhatamkan/menamatkan pelajarannya dan belum menghabiskan waktu lama agar kebaikan dirinya bisa bertambah-tambah.
.............................................
﴾ Adab ke 42 ﴿
Larangan Sifat Malu dan Sombong
مِنْهُ وَمِمَّنْ لِلْكِـــــتَابِ صَنَّفَهُ وَجَانِبِ الْحَـــــيَاءَ وَاتْرُكْ اَنِفَهْ
“Jauhi malu dan sombong dalam menuntut ilmu dari guru dan orang yang menyusun kitab pelajaran”
Penjelasan
Adab santri/pelajar yang ke 42 ialah:
Santri/pelajar harus menjauhi sifat malu dan sombong dalam menuntut ilmu serta menjauhi apapun yang bisa menimbulkan kedua sifat tersebut. Lebih-lebih memalukan atau menyombongi gurunya atau kyai-nya ataupun ulama yang mengarang kitab ini. Sebab dua sifat tersebut bisa menyebabkan tidak berhasilnya memperoleh ilmu.
Pengarang kitab Tanbihul Mutaallim berkata begini:
ىرٌ وَلَا الْمَاءُ سَالَ صَاعِدًا جَبَلَا لَمْ يَنَالِ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُتَكَبِّـ
“Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan memperoleh ilmu, sebagaimana air tidak akan bisa mengalir naik ke atas gunung”
.............................................
﴾ Adab ke 43-44 ﴿
Sikap dan Berbicara yang Halus
لَهُمْ كَلَامًــــــا لَيِّنًا وَاِنْ ثَقُـــــلْ وَعَامِلِ الْاَصْحَابَ بِالرِّفِقِ وَقُلْ
“Gauli sahabat-sahabatmu dengan kasih sayang, dan berbicaralah dengan ucapan yang halus meskipun itu berat”
Penjelasan
Adab santri/pelajar yang ke 43 ialah:
Santri/pelajar harus memiliki sikap yang halus dan ramah kepada semua temannya dan orang lain, serta harus memiliki sifat mengasihi.
Adab santri/pelajar yang ke 44 ialah:
Ketika berbicara dengan temannya seorang santri/pelajar harus berbicara dengan halus serta luwes, bisa diterima baik oleh hati lawan bicaranya yang sewaktu-waktu bisa berpisah. Sikap yang baik tersebut menjadi kenang-kenangan yang mubarokah dalam pertemanan selama menuntut ilmu.
.............................................
﴾ Adab ke 45 ﴿
Menjauhi Bantah-bantahan
مَعْ كُلِّ وَاحِـــــــدٍ بِكُلِّ نَادِى وَاحْذَرْ مِنَ الْمِرَاءِ وَالْعِـــــنَادِ
“Takutlah dari menyalahkan seuatu yang benar serta mengingkarinya bersama dengan orang yang mengungkapkannya (dalam adu mulut)”
Penjelasan
Adab santri/pelajar yang ke 45 ialah:
Santri/pelajar harus menjauhi bantah-bantahan yang sekiranya bisa berujung perkelahian/permusuhan, sampai-sampai demi menang bantah-bantahan sesuatu yang benar disebut salah. Sebab semua itu termasuk perbuatan yang menyia-nyiakan umur yang sama sekali tidak berfaidah.
.............................................
Komentar
Posting Komentar