مُقَدِّمَةٌ
Pendahuluan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْمُؤْمِنِ الْمُهَــــيْمِنِ الْجَــبَّارِ الْحَـــــمْدُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْبَارِى
"Segala puji bagi Allah yang maha agung, maha melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan), yang maha memberi keamanan, maha memelihara serta yang maha memiliki mutlak kegagahan”
Penjelasan
Penyusun nadhom memulai kitabnya dengan bacaan basmalah dan hamdalah lantaran meniru Al Qur’anul Karim yang memang dimulai dengan basmalah dan hamdalah dalam surah Al Fatihah, serta doa yang mudah diijabahi (dikabulkan) ialah doa yang dimulai dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah, selain itu beliau mengikuti hadits Nabi;
كُلُّ اَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَاءُ فِيْهِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ اللرَّحِيْمِ فَهُوَ اَقْطَعُ . وفى رواية بِالْحَمْدُ لِلَّهِ
“Setiap perkara baik yang dimulai dengan bismillahir rohmanir rohim pasti tidak akan terputus (gagal)”. Dalam riwayat lain; “dimulai dengan alhamdulillah”.
Kemudian penyusun nadhom berkata; Segala puji bagi Allah SWT yang memiliki sifat luhur serta Dzat yang mengatur segala hal, Dzat yang memberi kekuatan pada setiap makhluk, Dzat yang mengetahui segala hal serta Dzat yang memaksa semua makhluk sesuai kehendakNya”
عَلَى النَّبِيِّ سَــــــيِّدِ الْاَنَـامِ ثُمَّ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ النَّامِى
“Kemudian rahmat sholawat dan salam Allah semoga senantiasa ditujukan kepada nabi Muhamad, junjungan seluruh makhluk"
Penjelasan
Setelah penyusun nadhom membaca basmalah dan hamdalah, kemudian beliau memohon kepada Allah SWT semoga rohmat ta’dzim serta rahmat keselamatan Allah ditujukan kepada Rasulullah SAW yang telah menjadi junjungan seluruh makhluk, serta kepada seluruh keluarga dan sahabat beliau.
مُنْتَخَــــبٌ وَالِدُهُ الْمُـــــــــوَفَّقُ بَعْدُ فَقَـــــالَ عَبْدُهُ الْمُـــوَفَّقُ
“Setelahnya, maka seorang hamba yang telah diberi pertolongan Allah, yakni syekh Muntakhob putra syekh Muwafaq"
Penjelasan
Setelah penyusun nadhom membaca basmalah, hamdalah, sholawat dan salam, kemudian beliau mengenalkan diri. Nama beliau ialah Syekh Muntakhob putra Syekh Muwafaq.
تَعَــــلَّمِ الْعِــــــلْمَ بِهَذَا الْاَدَبِ يَا طَالِبَ الْعِلْمِ رَفِيْعَ الْعَدَبِ
“Wahai penuntut ilmu syariah yang tinggi pangkatnya, belajarlah ilmu syara’ dengan adab-adab (dalam kitab) ini”
Penjelasan
Kemudian penyusun nadhom berkata kepada para santri/pelajar agar mereka memperhatikan serta mempraktikkan adab-adab dalam menuntut ilmu, sebab orang yang paling jelek ialah orang yang tidak memiliki adab/tata krama.
Adab santri/pelajar sangatlah banyak. Oleh sebab itu, penyusun nadhom memberikan saran bagi para santri/pelajar agar belajar kitab nadhom Matlab ini. Insyaallah adab-adab santri/pelajar diterangkan dalam kitab ini, meski hanya sebagiannya saja.
.............................................
Komentar
Posting Komentar