قَالَ تَعَالى وَقَدِّمُوا لِأنْفُسِكُم الآية . أَيْ قَدِّمُوا مَا
يُدَّخَرُ لَكُم مِنَ الثَّوَابِ كَالتَّسْمِيَةِ عِنْدَ الجِمَاعِ وَطَلَبِ
الوَلَد
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي صلى الله عليه وسلم قَالَ مَنْ قَالَ بِسم
الله عِندَ الجِمَاع فَأتَاهُ وَلَدٌ فَلَهُ حَسَنَاتٌ بِعَدَدِ أَنْفَاسِ ذَلِكَ
الوَلَدِ وَعَدَدِ عَقِبِه إِلَى يَوْمِ القِيَامَة
وَقَالَ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّم خِيَارُكُم خِيَارُكُم
لِنِسَائِهِم الحَدِيث أَوْ كَمَا قَال
Penjelasan Tentang Doa Besenggama
Allah SWT. Berfirman: “Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk diri
kalian.”. Maksudnya: Carilah pahala yang tersedia untuk kalian, seperi membaca
basmalah ketika bersenggama dan meminta anak
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang membaca
basmalah ketika bersenggama kemudian dia dikaruniai anak maka dia mendapat
pahala sebanyak nafas anak tersebut dan keturunannya sampai hari kiamat
Nabi bersabda: Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap
isterinya
وَلِبَعْضِهِم فِيهَا تَرْتِيبٌ عَجِيب ، وَهُوَ أَنَّ الرَّجُلَ
إِذَا أَرَادَ أَنْ يُجَامِعَ زَوْجَتَهُ يَنْبِغِي أَنْ يَقُولَ أَوَّلًا
السَّلَامُ عَلَيكُم يَا بَابَ الرَّحْمَة
فَتَقُولُ زَوْجَتُهُ مُجِيبَةً لَهُ وَعَلَيْكُمُ السَّلَام يَا
سَيِّدَ الأَمِين
فَيَأخُذُ يَدَيْهَا وَيَقُولُ رَضِيتُ بِالله رَبَّا . ثُمَّ
يَغْمِزُ ثَدْيَيْهَا وَيَقُول اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
ثُمَّ يَقَبِّلُ نَاصِيَتَهَا قَائِلًا يَا لَطِيف الله نُورٌ عَلَى
نُور شَهِدَ النُّورُ عَلَى مَنْ يَشَاء
Dalam masalah ini sebagian ulama’ memiliki urut-urutan yang
mengagumkan, yaitu ketika suami akan menyetubuhi isterinya hendaknya terlebih
dulu ia mengucapkan: keselamat bagi kalian wahai pintu rahmat
Lalu isteri menjawab: keselamatan bagi kalian wahai junjungan
orang yang terpercaya
Selanjutnya suami meraih kedua tangan isterinya seraya
mengucap: Aku telah ridho Allah sebagai Tuhanku
Kemudian ia meremas-remas kedua payudara isterinya sambil mengucapkan: “Wahai Allah bersalawatlah atas junjungan kita Muhammad dan atas keluarga junjungan kita Muhammad”
Kemudian mengecup kening isterinya seraya mengucapkan: “Wahai Dzat Yang Maha Halus, Cahaya Allah Di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa saja yang dikehendakinya.”
ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِلَى الجَانِبِ الأَيْسَرِ
وَيَقُولُ فِي سَمْعِكَ الله سَمِيع مُقَبِّلًا وَنَافِخَا أُذُنَهَا اليُمْنَى
نَفْخًا يَسِيرًا
ثُمَّ يُمِيلُ رَأْسَهَا إِمَالَةً لَطِيفةً إِلَى الأَيْمَنِ
وَيَقُولُ مَا ذُكِرَ فِي أُذُنِهَا اليُسْرَى كَذَلِك
ثُمَّ يُقَبِّلُ عَيْنَيِهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا
اللَّهُمَّ إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينَا
ثُمَّ يُقَبِّلُ خَدَّيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى يَقُولُ يَا
كَرِيم يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيم يَا الله
Kemudian setelah itu suami memiringkan kepala isteri ke arah kiri
sambil mengucapkan: “Di dalam pendengaranmu Allah Maha Mendengar” seraya
mencium dan meniup telinga sebelah kanan dengan tiupan ringan
Kemudian suami memiringkan kepala isteri dengan pelan pelan
ke kanan sambil mengucapkan apa yang telah disebut di telinga kiri
Kemudian ia mengecup kedua mata isterinya yang kanan lalu
yang kiri sambil mengucapkan: “Ya Allah, sesungguhnya kami bukakan untukmu
kemenangan yang nyata.”
Kemudian suami mencium kedua pipi isteri, yang kanan lalu yang
kiri sambil membaca: “Wahai Maha Mulia, Wahai Maha Pengasih, Wahai Maha
Penyayang. Ya Allah.”
ثُمَّ يُقَبِّلُ أَنْفَهَا قَائِلًا عِنْدَ ذَلِكَ فَرَوْحٌ
وَرَيْحَانٌ وَجَنَّةُ نَعِيم
ثُمَّ يُقَبِّلُ كَتِفَهَا وَيَقُولُ يَا رَحْمَنُ الدُّنْيَا يَا
رَحِيمَ الآخِرَة
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَقَبَتِهَا وَيَقُولُ الله نُورُ السَّمَوَاتِ
وَالأرْض
ثُمَّ يُقَبِّلُ ذَقَنَهَا وَيَقُولُ نُورُ حَبِيبُ الإيمَان مِن
عِبَادِكَ الصَّالِحِين
ثُمَّ يُقَبِّلُ رَاحَتَيْهَا اليُمْنَى فَاليُسْرَى قَائِلًا عِنْدَ
ذَلِكَ مَا كَذَبَ الفُؤَادُ مَا رَأى
Kemudian mengecup hidungnya seraya mengucapkan: Maka dia
memperoleh ketentraman dan keharuman serta surga kenikmatan
Kemudian mengecup pundaknya sambil membaca: “Wahai Maha Pengasih
di dunia, Wahai Penyayang di akhirat.”
Kemudian mengecup lehernya sambil membaca: “Allah itu cahaya
langit dan bumi
Kemudian mengecup dagunya sambil membaca: “Cahaya kekasih
iman di antara hamba-hamba-Mu yang saleh.
Kemudian mengecup kedua telapak tanganya, yang kanan lalu yang
kiri sambil membaca: “Hati tidak berdusta terhadap apa yang dilihatnya
ثُمَّ يُقَبِّلُ مَا بَيْنَ ثَدْيَيْهَا وَيَقُولُ وَأَلْقَيْتُ
عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي
ثُمَّ يُقَبِّلُ صَدْرَهَا اليُسْرَى بِحِذَاءِ قَلْبِهَا وَيَقُولُ
يَا حَيُّ يَا قَيُّوم
ثُمَّ يُجُامِع
Kemudian mengecup bagian diantara kedua payudara sambil membaca:
Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku
Kemudian mengecup dadanya bagian kiri tepat pada hatinya sambil mengucap: “Wahai Maha Hidup, Wahai maha berdiri pada dirinya sendiri”
Lalu ia bersenggama.
Komentar
Posting Komentar